-->

Jangan Menuduh Allah Subhanahu wa Ta'ala (Al-Hikam Pasal 29)

Jangan Menuduh Alloh

طلبُكَ منهُ اِتـِّهامٌ لهُ وطلَبُكَ لهُ غيْبَة ٌمنكَ عنـْهُ  وطلبكَ لغيرِهِ لقِلَّةِ حياءـكَ منهُ 
وطلَبُكَ من غيرهِ لِوُجُودِ بُعْدِكَ عَنْهُ

"Permintaanmu dari Alloh mengandung  pengertian menuduh Alloh, khawatir tidak memberimu. Dan engkau memohon kepada Alloh supaya mendekatkan dirimu kepada-Nya, berarti engkau masih merasa jauh dari pada-Nya”.


Syarah

  Dan engkau memohon kepada Alloh untuk mencapai kedudukan dunia dan akhirat, membuktikan tiada malunya engkau kepada-Nya, dan permohonanmu kepada sesuatu selain dari Alloh menunjukkan engkau jauh dari pada-Nya. Permohonan seorang hamba kepada Alloh terbagi dalam empat macam, dan kemudian kesemuanya itu tidak tepat bila diteliti dengan seksama dan mendalam. Permintaan kepada Alloh mempunyai pengertian menuduh, sebab sekiranya ia percaya bahwa Alloh akan memberi tanpa minta, ia tidak akan minta, disebabkan karena khawatir tidak diberi apa yang dibutuhkannya menurut pendapatnya, atau menyangka Alloh melupakannya, dan lebih jahat lagi bila ia merasa berhak, tetapi oleh Alloh belum juga diberi. Dan permintaanmu untuk taqarrub, menunjukkan bahwa engkau merasa ghaib dari pada-Nya. Sedang permintaanmu sesuatu dari kepentingan-kepentingan duniawi membuktikan tiada malunya engkau dari pada-Nya, sebab sekiranya engkau malu dari Alloh tentu tidak merasa ada kepentingan bagimu selain mendekat kepada-Nya. Sedang bila engkau minta dari sesuatu selain Alloh, membuktikan jauhmu dari pada-Nya, sebab sekiranya engkau mengetahui bahwa Alloh dekat kepadamu, tentu engkau tidak akan meminta selain kepada-Nya. Kecuali permintaan yang semata-mata untuk menurut perintah Alloh, karena hanya inilah yang benar.

================== 

Berdo’a Kepada Allah Berarti Menuduh Allah
Catatan oleh: Ustadz Abu Ahmad as Salafi

Penulis berkata di dalam hikmah nomor 29:

“Permintaanmu dari Allah adalah menuduh Allah (khawatir tidak memberi kepadamu), dan permintaanmu untuk-Nya adalah ketidakhadiran-Nya darimu.”

Kami katakan:

Bagaimana dikatakan bahwa meminta kepada Allah adalah hal yang tercela, padahal Allah telah memerintahkan kepada para hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya (yang artinya):
“Rabbmu berfirman : ‘Berdo’alah kepada-Ku pasti Aku kabulkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina-dina.” [QS.Ghofir/40:60]
Bahkan Allah akan murka kepada orang-orang yang tidak mau meminta kepada-Nya sebagaimana di dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah ta’ala maka Allah murka kepadanya.” [HR.at Tirmidzi dalam Jami’ nya:5/456, dishohihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shohihul Jami’:2418]
Seorang penyair berkata:
“Allah murka jika engkau tidak minta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta maka dia marah.” [Majmu’ Fatawa: 2/296]

Maka meminta kepada Allah adalah salah satu ibadah yang mulia sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: 
“Do’a itu ibadah.” [HR.at Tirmidzi dalam Jami’-nya: 5/211 dan ia mengatakan bahwa hadits ini hasan shohib. Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shohihul Jami’:3407)

#

1 comment

  1. Perlu di cermati kembali makna tholab,
    Perlu di baca kitab Syarah yang benar, makna tholab di situ bukan meminta tapi menuntut,karena keduanya berbeda,
    Mungkin bisa sedikit bisa di pahami di sini
    متعلق يرجع إلي الحق فيما للحق مما قسمه لك من مطلوب ما طلبا معتمدا عليه قاطعا المنال به
    Syekh Athoilah tidak melarang berdoa,karena dia adalah perintah,dan Rasul juga berdoa.
    Berdoa dengan adab kehambaan,menunjukkan kepasrahan hanya kepadanya dan meminta hanya kepadanya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter