-->

Jurus Penangkal Sihir 4: Bertawakkal Kepada Allah

Jurus Penangkal Sihir 4: Bertawakkal Kepada Allah

Barangsiapa bertawakkal kepada Allah nis­caya Allah akan mencukupi kebutuhannya. Ta-wakkal merupakan cara paling ampuh bagi se­seorang untuk menolak apa-apa yang tak mam­pu ditolaknya, seperti penganiayaan, kezhaliman dan permusuhan. Tawakkal merupakan cara terampuh untuk itu karena Allah akan mencu­kupinya, dan barangsiapa yang Allah telah mencukupi dan menjadi penjaganya maka tak ada lagi musuh yang berselera kepadanya.

Orang tersebut tidak akan mendapat gang­guan sedikitpun dari musuhnya kecuali berupa gangguan yang tidak bisa tidak dia harus me­rasakannya, seperti kepanasan, kedinginan, ke­laparan dan dahaga. Adapun gangguan-gang­guan yang dapat menghantarkan orang tersebut kepada keadaan yang diinginkan musuhnya maka hal tersebut tak akan pernah terjadi.

Adalah berbeda antara gangguan yang se­cara zhahir merupakan gangguan namun haki­katnya merupakan kebaikan atas orang yang diganggu dan penganiayaan atas diri sendiri, dengan gangguan yang betul-betul dapat mele­gakan hati si pengganggu tersebut.

Sebagian salaf mengatakan: "Allah telah menjadikan bagi setiap perbuatan balasan yang setimpal dari jenisnya, dan Ia menjadikan ba­lasannya tawakkal berupa kecukupan dari-Nya atas orang yang bertawakkal tersebut."

Allah berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

"Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. Ath Thalaq: 3)

Allah tidak mengatakan: "...niscaya Kami akan memberinya pahala ini dan itu,.." sebagai­mana yang Dia sebutkan untuk amal shalih lain­nya, namun Ia menjadikan diri-Nya sendiri yang akan mencukupi hamba-Nya yang berta­wakkal tersebut... Ia sendiri yang akan menjaga dan melindunginya.

Seandainya seorang hamba bertawakkal ke­pada Allah dengan tawakkal yang sebenar-be­narnya lalu langit dan bumi beserta penghu­ninya bersatu untuk membuat makar atasnya niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar baginya, mencukupi dan menolongnya.

Mengenai hakikat tawakkal, faedah dan man­faatnya yang besar, serta betapa besarnya hajat seorang hamba akan tawakkal telah kami jelas­kan dalam kitab Al Fathul Qudsy. Di sana kami jelaskan tentang rusaknya pendapat orang yang menjadikan tawakkal termasuk dalam 'maqaamat’1 yang tidak berdasar itu, dan bahwasanya ia merupakan maqam (tingkatan)nya orang awam. Pendapat tersebut telah kami bantah dari berbagai segi dan telah kami jelaskan bah­wa tawakkal merupakan maqam paling mulia yang dicapai oleh orang-orang arif. Makin ting­gi maqam seorang hamba semakin besar pula hajatnya kepada tawakkal, dan tawakkal se­seorang sebanding dengan kadar keimanannya.

Adapun di sini kami hanya bermaksud men­jelaskan cara-cara untuk menolak kejahatan orang yang hasad (dengki), bahaya sihir dan sihir 'ain. 

ﺍﻟﺴﺒﺐ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ : ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻤﻦ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ، ﻭﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻣﻦ ﺃﻗﻮﻯ ﺍﻷﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺪﻓﻊ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻄﻴﻖ ﻣﻦ ﺃﺫﻯ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﻇﻠﻤﻬﻢ ﻭﻋﺪﻭﺍﻧﻬﻢ، ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ﺃﻗﻮﻯ ﺍﻷﺳﺒﺎﺏ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺴﺒﻪ، ﺃﻱ ﻛﺎﻓﻴﻪ، ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻓﻴﻪ ﻭﻭﺍﻗﻴﻪ ﻓﻼ ﻣﻄﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﻟﻌﺪﻭ، ﻭﻻ ﻳﻀﺮﻩ ﺇﻻ ﺃﺫﻯ ﻻ ﺑﺪ ﻣﻨﻪ ﻛﺎﻟﺤﺮ ﻭﺍﻟﺒﺮﺩ ﻭﺍﻟﺠﻮﻉ ﻭﺍﻟﻌﻄﺶ، ﻭﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻀﺮﻩ ﺑﻤﺎ ﻳﺒﻠﻎ ﻣﻨﻪ ﻣﺮﺍﺩﻩ ﻓﻼ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﺑﺪﺍً . ﻭﻓﺮﻕ ﺑﻴﻦ ﺍﻷﺫﻯ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﻓﻲ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺇﻳﺬﺍﺀ ﻟﻪ، ﻭﻫﻮ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﺇﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﺿﺮﺍﺭ ﺑﻨﻔﺴﻪ، ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻀﺮﺭ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺘﺸﻔﻰ ﺑﻪ ﻣﻨﻪ .

ﻗﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺴﻠﻒ : ﺟﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻜﻞ ﻋﻤﻞ ﺟﺰﺍﺀ ﻣﻦ ﺟﻨﺴﻪ، ﻭﺟﻌﻞ ﺟﺰﺍﺀ ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻧﻔﺲ ﻛﻔﺎﻳﺘﻪ ﻟﻌﺒﺪﻩ، ﻓﻘﺎﻝ : } ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ { ‏( ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻄﻼﻕ ﺍﻵﻳﺔ 3 ‏) ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻞ : ﻧﺆﺗﻪ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ﻣﻦ ﺍﻷﺟﺮ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ، ﺑﻞ ﺟﻌﻞ ﻧﻔﺴﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻛﺎﻓﻲ ﻋﺒﺪﻩ ﺍﻟﻤﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺣﺴﺒﻪ ﻭﻭﺍﻗﻴﻪ، ﻓﻠﻮ ﺗﻮﻛﻞ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﻖ ﺗﻮﻛﻠﻪ ﻭﻛﺎﺩﺗﻪ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻭﻣﻦ ﻓﻴﻬﻦ ﻟﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺎً ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﻛﻔﺎﻩ ﻭﻧﺼﺮﻩ ...

[Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah]

=======
1. Salah satu istilah kaum sufi yang maknanya: tingkatan-tingkatan tertentu yang dapat diraih seorang sufi setahap demi setahap hingga akhirnya ia dapat beribadah tanpa terikat dengan Syariat.

Sumber:

www.ibnumajjah.wordpress.com
www.sahab.net

#

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter