-->

Jurus Penangkal Sihir 3: Bersabar Terhadap Musuh

Jurus Penangkal Sihir 3: Bersabar Terhadap Musuh

Yaitu dengan berusaha untuk tidak mela­wan atau mengeluhkannya, bahkan tidak terbe­tik sedikitpun di hatinya untuk berusaha mengu­sik musuhnya ini. Karena ia tak akan dapat me­ngalahkan musuh dan orang yang hasad ke­padanya dengan senjata yang lebih ampuh dari pada kesabaran dan tawakkal kepada Allah. 

Janganlah ia menganggap lama dan besar akan kezhaliman musuhnya, karena setiap kali si mu­suh menzaliminya, kezhaliman tersebut akan menjadi pasukan dan kekuatan bagi orang yang dizalimi yang dengannya orang yang zalim ter­sebut memerangi dirinya sendiri tanpa ia sada­ri. Kezhalimannya ibarat anak panah yang ia lemparkan menuju dirinya sendiri. Seandainya hal ini dapat dilihat oleh orang yang dizalimi itu niscaya ia akan senang dengan kezhaliman ter­sebut. Akan tetapi karena lemahnya penglihat­annya, ia tidak melihat kecuali eksistensi dari kezhaliman tersebut, tanpa mampu melihat akibat dan hasil akhirnya.

Padahal Allah berfirman:

وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ اللَّهُ

"Dan barangsiapa membalas dengan setimpal penganiayaan yang pernah ia terima kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya" (QS. Al Hajj: 60)

Bila Allah telah menjamin pertolongan atas­nya padahal ia pernah membalas sebelumnya, maka bagaimana halnya dengan orang yang di­aniaya namun sabar dan tidak membalas sedikitpun...?? Padahal tidak ada dosa yang le­bih disegerakan balasannya dari pada dosa ke-zhaliman dan memutuskan tali silaturahmi.

Sudah menjadi sunnatullah (ketetapan Allah) bahwa jikalau ada sebuah gunung yang berla­ku zhalim terhadap gunung yang lain maka Allah akan menjadikannya hancur berkeping-keping. 

ـ ﺍﻟﺴﺒﺐ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ : ﺍﻟﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﻋﺪﻭﻩ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺎﺑﻠﻪ ﻭﻻ ﻳﺸﻜﻮﻩ، ﻭﻻﻳﺤﺪﺙ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺄﺫﺍﻩ ﺃﺻﻼً، ﻓﻤﺎ ﻧﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﺣﺎﺳﺪﻩ ﻭﻋﺪﻭﻩ ﺑﻤﺜﻞ ﺍﻟﺼﺒﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﻻ ﻳﺴﺘﻄﻴﻞ ﺗﺄﺧﻴﺮﻩ ﻭﺑﻐﻴﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻛﻠﻤﺎ ﺑﻐﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺎﻥ ﺑﻐﻴﻪ ﺟﻨﺪﺍً ﻭﻗﻮﺓ ﻟﻠﻤﺒﻐﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻤﺤﺴﻮﺩ، ﻳﻘﺎﺗﻞ ﺑﻪ ﺍﻟﺒﺎﻏﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﺸﻌﺮ . ﻓﺒﻐﻴﻪ ﺳﻬﺎﻡ ﻳﺮﻣﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﺇﻟﻰ ﻧﻔﺴﻪ، ﻭﻟﻮ ﺭﺃﻯ ﺍﻟﻤﺒﻐﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺫﻟﻚ ﻟﺴﺮﻩ ﺑﻐﻴﻪ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻟﻜﻦ ﻟﻀﻌﻒ ﺑﺼﻴﺮﺗﻪ ﻻ ﻳﺮﻯ ﺇﻻ ﺻﻮﺭﺓ ﺍﻟﺒﻐﻲ ﺩﻭﻥ ﺁﺧﺮﻩ ﻭﻣﺂﻟﻪ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ } : ﻭﻣﻦ ﻋﺎﻗﺐ ﺑﻤﺜﻞ ﻣﺎ ﻋﻮﻗﺐ ﺑﻪ ﺛﻢ ﺑﻐﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻴﻨﺼﺮﻧﻪ ﺍﻟﻠﻪ { ‏( ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺤﺞ ﺍﻵﻳﺔ 60 ‏) ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺪ ﺿﻤﻦ ﻟﻪ ﺍﻟﻨﺼﺮ ﻣﻊ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﻮﻓﻰ ﺣﻘﻪ ﺃﻭﻻً، ﻓﻜﻴﻒ ﺑﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻮﻑ ﺷﻴﺌﺎً ﻣﻦ ﺣﻘﻪ، ﺑﻞ ﺑﻐﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻫﻮ ﺻﺎﺑﺮ ؟ ﻭﻣﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﺫﻧﺐ ﺃﺳﺮﻉ ﻋﻘﻮﺑﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻐﻲ ﻭﻗﻄﻴﻌﺔ ﺍﻟﺮﺣﻢ، ﻭﻗﺪ ﺳﺒﻘﺖ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻧﻪ ﻟﻮ ﺑﻐﻰ ﺟﺒﻞ ﻋﻠﻰ ﺟﺒﻞ ﺟﻌﻞ ﺍﻟﺒﺎﻏﻲ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺩﻛﺎً .



[Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah]


Sumber:

www.ibnumajjah.wordpress.com
www.sahab.net

#

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter