Positive Thinking kepada Allah: "GUBUK YANG TERBAKAR"
Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan kapal laut terdampar di sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni. Dia memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkannya, dan setiap hari dia memandang kejauhan siapa tahu akan ada yang datang.
Lelah dengan kondisinya, dia akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah gubuk kecil dari kayu-kayu sisa pecahan kapal untuk melindungi dirinya dari panas dinginnya udara dan untuk menyimpan beberapa barang bawaannya yang tersisa.
Tetapi suatu hari, setelah berburu makanan, dia mendapati gubuk kecilnya sedang terbakar hebat,asap bergulung-gulung ke langit. Sesuatu yang sangat buruk telah terjadi; segala sesuatunya musnah. Dia sangat sedih dan marah. "Tuhan, teganya kau melakukan hal ini padaku!" teriaknya.
Keesokan harinya, dia terbangunkan oleh suara kapal boat yang mendekati pulau itu. Mereka datang untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kalian tahu kalau saya ada di sini?" tanya laki-laki yang lelah itu kepada para penolongnya. "Kami kemarin melihat tanda asap yang kamu buat, "jawab mereka.
Mudah sekali merasa kecil hati ketika segala sesuatunya terjadi tidak sesuai harapan. Tapi kita tidak boleh berputus asa karena Tuhan selalu mempunyai rencana kepada kita, bahkan di saat-saat kesedihan dan penderitaan.
Maka jika suatu hari nanti gubuk kecilmu terbakar habis tak tersisa - mungkin saja Tuhan menjadikan itu sebagai tanda asap untuk mendatangkan kebaikan pada diri kita.
Berbaiksangkalalah selalu kepada Allah. Husnudhan kepada Allah. Selalu bersikap positive thinking kepadaNya.
Allah senantiasa menuruti prasangka hambaNya. Jika si hamba berprasangka baik, maka kebaikan akan selalu meliputinya. Sebaliknya, jika si hamba selalu buruk sangka kepada Allah, maka hanya keburukanlah yang akan selalu menaunginya. Wal 'iyaadzu billaah.
Boleh di Share jika bermanfaat 🙏🇮🇩👍
Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan kapal laut terdampar di sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni. Dia memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkannya, dan setiap hari dia memandang kejauhan siapa tahu akan ada yang datang.
Lelah dengan kondisinya, dia akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah gubuk kecil dari kayu-kayu sisa pecahan kapal untuk melindungi dirinya dari panas dinginnya udara dan untuk menyimpan beberapa barang bawaannya yang tersisa.
Tetapi suatu hari, setelah berburu makanan, dia mendapati gubuk kecilnya sedang terbakar hebat,asap bergulung-gulung ke langit. Sesuatu yang sangat buruk telah terjadi; segala sesuatunya musnah. Dia sangat sedih dan marah. "Tuhan, teganya kau melakukan hal ini padaku!" teriaknya.
Keesokan harinya, dia terbangunkan oleh suara kapal boat yang mendekati pulau itu. Mereka datang untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kalian tahu kalau saya ada di sini?" tanya laki-laki yang lelah itu kepada para penolongnya. "Kami kemarin melihat tanda asap yang kamu buat, "jawab mereka.
Mudah sekali merasa kecil hati ketika segala sesuatunya terjadi tidak sesuai harapan. Tapi kita tidak boleh berputus asa karena Tuhan selalu mempunyai rencana kepada kita, bahkan di saat-saat kesedihan dan penderitaan.
Maka jika suatu hari nanti gubuk kecilmu terbakar habis tak tersisa - mungkin saja Tuhan menjadikan itu sebagai tanda asap untuk mendatangkan kebaikan pada diri kita.
Berbaiksangkalalah selalu kepada Allah. Husnudhan kepada Allah. Selalu bersikap positive thinking kepadaNya.
Allah senantiasa menuruti prasangka hambaNya. Jika si hamba berprasangka baik, maka kebaikan akan selalu meliputinya. Sebaliknya, jika si hamba selalu buruk sangka kepada Allah, maka hanya keburukanlah yang akan selalu menaunginya. Wal 'iyaadzu billaah.
Boleh di Share jika bermanfaat 🙏🇮🇩👍
Tags:
Sumber WA