Puasa bagi orang musafir
Berbuka bagi orang musafir/bepergian merupakan rukshah/ keringanan yang diberikan Allah SWT. Allah SWT berfirman:
"Barang siapa yang sakit atau bepergian, maka dihitung (puasanya) pada hariyang lain". (QS.AI Baqarah: 185)
Mana yang lebih utama berbuka atau puasa bagi mereka?
Imam
Syafi'i, Malik, dan Abu Hanifah menyatakan bahwa puasa adalah lebih
baik apabila mereka mampu (tidak dirasa memberatkan) mereka berhujjah
dengan firman Allah SWT:
"Dan puasa lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui" (QS:Al-Baqarah: 184).
"Dan puasa lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui" (QS:Al-Baqarah: 184).
Akan tetapi jika mereka tidak mampu, maka berbuka adalah lebih baik baginya. Allah SWT berfirman:
"Allah SWT mengendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (QS:Al-Baqarah:185).
Jarak Safar Yang Diperbolehkan Untuk Berbuka
Adapun
jarak safar yang diperbolehkan untuk berbuka, Imam Syafi'i, Ahmad dan
Imam Malik berpendapat bahwa batas paling dekat dimana seorang musafir
diperbolehkan berbuka adalah 48 mil atau 84 Km.
Post a Comment
Post a Comment