-->

Adab Buang Hajat 7: KENCING BERDIRI?

Adab Buang Hajat 7: KENCING BERDIRI?

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: مَنْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ اْلنَّبِيَّ صلي الله عليه وسلم كَانَ يَبُوْلُ قَائِمًا 
فَلاَ تُصَدِّقُوْهُ , مَا كَانَ يَبُوْلُ إِلاَّ قَائِدًا

Dari Aisyah dia berkata: “Barang siapa yang menceritakan [kepada] kalian bahwasanya Nabi صلي الله عليه وسلم kencing berdiri janganlah dipercaya! Tidaklah Nabi kencing kecuali dengan duduk.” (HR. Tirmidzi 12, Nasa’i 29, Ibnu Majah 307, Ahmad 6/192). Dishohihkan oleh Al-Albani dalam As-Shohihah (201).


Hudzaifah bin Yaman berkata:

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اْليَمَانِ قَالَ: كُنْتُ مَعَ اْلنَّبِيِّ صلي الله عليه وسلم فَانْتَهَى إِلىَ سُبَاطَةِ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا

“Aku pernah pergi bersama Nabi صلي الله عليه وسلم, kemudian beliau berhenti pada suatu tempat dan kencing dengan berdiri. (HR. Bukhori 226, Muslim 273).

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: Yang dzhohir bahwa perbuatan nabi diatas menunjukkan bolehnya hal itu, sekalipun beliau paling sering kencing dengan duduk, adapun perkataan Aisyah hanya sebatas pengetahuannya didalam rumah, yang dia tidak tahu pada selainnya. (Fathul Bari 1/430).
Kesimpulannya: kencing dengan berdiri atau duduk dibolehkan, yang terpenting adalah aman dari percikan air kencingnya. (lihat As-Shohihah 1/393)
Perhatian:

Hadits yang berbunyi:

عَنْ عُمَرَ قَالَ: رَاّنِيْ اْلنَّبِيُّ صلي الله عليه وسلم وَ أَناَ أَبُوْلُ قَائِمًافَقَالَيَا عُمَرُ 
لاَ تَبُلْ قَائِمًا! فَمَا بُلْتُ قَائِمًا بَعْدُ

Dari Umar dia berkata: “Nabi melihatku kencing dengan berdiri maka beliaupun menegurku seraya berkata: Hai Umar janganlah kamu kencing dengan berdiri!” (HR.Tirmidzi 12, Ibnu Majah 308, Ibnu Hibban 135, Baihaqi 1/102).


Ini adalah hadits yang dhoif, didhoifkan oleh Tirmidzi dalam Sunannya 12, Al-Albani dalam Ad-Dhoifah 934.

#

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter