Adab Buang Hajat 6: MENJAGA AURAT

Adab Buang Hajat 6: MENJAGA AUROT

Berkata Imam Ibnu qudamah: “Disukai untuk menutup aurot ketika buang hajat, jika ia mendapati kebun, rerimbunan, pohon atau lainnya hendaklah ia menutup diri dengannya, jika tidak maka hendaklah ia menjauh hingga tidak dilihat seorangpun”. (Al-Mughni 1/222).

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرَ قَالَ: أَرْدَفَنِيْ رَسُوْلُ اللهِ صلي الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ خَلْفَهُ فَأَسَرَّ إِلَيَّ حَدِيْثًا لاَ أُحَدِّثُ بِهِ أَحَدًا مِنَ اْلنَّاسِ وَ كَانَ أَحَبَّ مَا اسْتَتَرَ بِهِ رَسُوْلُ اللهِ لِحَاجَتِهِ هَدَفٌ أَوْ حَائِشُ نَخْلٍ

Dari Abdullah Bin Jafar dia berkata: “Rosulullah صلي الله عليه وسلم pernah memboncengku pada suatu hari, dan beliau menceritakanku sebuah hadits yang tidak aku ceritakan kepada seorangpun, bahwasanya beliau paling suka untuk menjaga aurot ketika buang hajat dengan pergi ketempat yang tinggi atau yang sepi.” (HR. Muslim 342, Abu Dawud 2549, Ibnu Majah 340).

Juga berdasarkan hadits:

عَنْ اْلمُغِيْرَةَ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ اْلنَبِيَّ صلي الله عليه وسلم كَانَ إِذَا ذَهَبَ اْلمَذْهَبَ أَبْعَدَ

Dari Mughiroh Bin Syubah dia berkata: “Adalah Rosulullah صلي الله عليه وسلم apabila buang hajat, menjauh ketempat yang sepi.” (HR.Abu Dawud 1, Tirmidzi 20, Ibnu Majah 331, NasaI 17, Darimi 666. Al-Albani menghasankannya dalan As-Shohihah [1159]).

Imam Nawawi berkata: "Didalam hadits terdapat anjuran untuk menjaga aurat ketika buang hajat, baik di tempat sepi, terlindung atau yang lainnya, yang dapat menutupi dari pandangan orang". (Syarah Shohih Muslim 3/29).

Mei Inarti

Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga

Post a Comment

Previous Post Next Post