-->

Mengobati Panas Dalam, Sariawan, Demam dengan Kacang Hijau. Pernah Mencobanya?

Mengobati Panas Dalam, Sariawan, Demam dengan Kacang Hijau. Pernah Mencobanya? Pembaca Cumaujicoba, pernahkah terlintas dan terpikir oleh Anda, bahwa kacang hijau yang sering dibuat bubur kacang hijau atau burjo bisa dipakai untuk obat herbal atau alami mengatasi panas dalam, sariawan, dan demam? Atau hanya asal makan saja karena memang hobi Anda itu suka makan Burjo alias bubur kacang hijau? Sing penting madang? Sing penting madang?

Kacang hijau rupanya banyak kandungan gizi dan vitaminnya (A, B1, dan C). Menurut hasil survey di dumay, rupanya panas dalam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Kondisi kelelahan, gangguan pencernaan, gangguan tenggorokan, hingga ketidakseimbangan hormon, bisa ditandai oleh rasa panas di dalam tubuh. Sama halnya dengan badan Lesu tidak bergairah panas dalam sering dikeluhkan banyak orang. Sariawan, bibir pecah-pecah, dan nyeri tenggorokan merupakan gejala khasnya.

Ambil segenggam kacang hijau, cuci bersih, lalu rebus dengan air secukupnya (300 ml misalnya), sampai airnya menjadi hijau. Kalau sudah menghijau, angkat dan dinginkan. Nah, airnya diminum untuk mengobati sariawan karena panas dalam tersebut. Biar enak minumnya bisa ditambahkan gula jawa plus jahe secukupnya, terus minum selagi hangat. Atau bisa ditambahkan madu secukupnya. Ulangi minumnya sampai sembuh. Pagi, siang, malam usahakan untuk minum ramuan tersebut.

Kalau suami, isteri, dan anak Anda atau anggota keluarga Anda panas dalam terus sriawan atau demam, bisa juga dicoba resep tersebut. Menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam terbaik bila dibandingkan dengan ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.

Tapi ingat, mengobati dengan cara herbal harus sabar. Tantangannya adalah bosan. Karena kadang dan bahkan sering, tidak cukup sekali, bim salabim langsung sembuh seperti obat-obatan yang langsung pangkas ke penyakitnya tapi meninggalkan efek samping yang tidak baik jika terus-terusan. Beda dengan herbal, meskipun terus-terusan dikonsumsi insyaa Allah tidak berefek samping yang buruk. 



Akhirnya selamat mencoba, semoga lekas sembuh!

#

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter