Contoh Soal PAIBP Kelas X Bab VI Meniti Hidup dengan Kemuliaan [Mujāhadah an-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah] (PAIBP kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK). Pembaca MIOnline, berikut ini kami sajikan untuk Anda khususnya yang masih berada di kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK Contoh Soal dan Jawabannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) kurikulum 2013. Kali ini kita bahasa Bab VI Contoh Soal PAIBP Kelas X dan Jawabannya BAB VI Meniti Hidup dengan Kemuliaan, yaitu Menganalisi Q.S. al-Hujurāt/49:12 dan Q.S. al-Hujurāt/49:10 yang membahas tentang Hidup Mulia dengan Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs), Hidup Mulia dengan Prasangka Baik (Husnudhan), dan Hidup Mulia dengan Persaudaraan (Ukhuwwah). Silahkan dibaca, dipelajari, semoga bermanfaat. Dan....jangan lupa berbagi kepada yang lainnya. Karena berbagi itu keren, sharing is caring, sharing alias berbagi tak akan membuatmu jadi bodoh. Semangat belajar, semoga diberi kemudahan.
Oh ya, perlu anda ketahui, dalam pelajaran Pendiikan Al-Quran Hadits bab ini masuk pembahasan Bab 1 Menghiasi Diri dengan Akhlaq Terpuji (Mujāhadah an-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah). Nah, sebelum masuk ke cotnoh soal berikut ini kami sajikan materi yang membahas tentang Mujāhadah an-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah
b. Husnudhan (حسن الظن)
Husnudhan berasal dari kata husnun (حسن) yang artinya baik dan ad-dhan (الظن) yang memiliki arti prasangka atau dugaan. Jadi husnudhan artinya prasangka baik/dugaan baik. Atau dengan bahasa lain disebut positive thinking.
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Anfal: 72)
Tajwid QS. Al-Anfal ayat 72
- Inna (إِنَّ): ghunnah
Ghunnah artinya berdengung. Apabila ada mim tasydid/syiddah () atau nun tasydid/syiddah (نَّ) dalam ilmu tajwid dinamakan ghunnah.
- Al-ladziina (الَّذِينَ): al-qamariyah atau idhar qamariyah
Bila ada lafal didahului al (alif lam) dan al-nya terbaca jelas maka disebut al-qmariyah atau idhar qamariyah. Contoh lainnya: al-Fatihah, al-Baqarah, Al-Fiil, Al-Ikhlash, dan Al-Falaq
Bila al-nya lebur alias tidak terbaca jelas maka disebut al-syamsiyah atau idgham syamsiyah. Idgham artinya memasukkan. Karena dimasukkan makanya menjadi tidak terbaca. Contoh: an-Nisa°, Asy-Syams, Adh-Dhuhaa, An-Naas.
Idgham Bighunnah:
Idgham artinya memasukkan
Bighunnah artinya dengan dengung
Apabila ada nun sukun/mati atau tanwin bertemu huruf yanmu (ي - ن - م - و) maka dalam istilah tajwid disebut idgham bighunnah
Idgham bilaaghunnah
Bilaaghunnah artinya dengan tanpa dengung
Apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ro (ل - ر) maka dalam istilah tajwid disebut idgham bilaaghunnah
Hukum mim sukun
Hukum mim sukun ada tiga, yaitu:
- mim sukun bertemu mim disebut idgham mimi/mitslain
- Mim sukun ketemu ba disebut ikhfa syafawi
- Mim sukun bertemu selain mim dan ba disebut idhar syafawi
- Hadits tentang Mujahadah an-Nafs
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah." (Muttafaq Alaihi)
b. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Husnudhan
- Ayat Al-Quran tentang Husnudhan
- QS. Al-Hujurat ayat 12
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".
- Hadits tentang Husnudhan
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
“jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (HR. Bukhari-Muslim).
c. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Ukhuwwah
- Ayat Al-Quran tentang Ukhuwwah
QS. Al-Hujurat ayat 10
Artinya:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."
- Hadits tentang Ukhuwwah
Artinya:
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [HR. Muslim No.4684]
Rangkuman
Jawablah soal-soal essay di atas dengan merujuk pada materi Menghiasi Diri Dengan Akhlak Terpuji (Quran Hadits Kelas 10) yang sudah kalian baca dan kaji sebelumnya! Selamat mengerjakan dan tetap semangat belajar/mencari ilmu (thalabul 'ilmi).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!
Menghiasi Diri Dengan Akhlak Terpuji [Mujahadah An-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah] (PAIBP/Al-Quran dan Hadits Kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK). Pembaca MIOnline, sebelum masuk ke contoh soal, berikut ini adalah materi Al-Quran dan Hadits Kelas X Bab 1 Menghiasi Diri dengan Akhlak Terpuji yang membahas tentang Mujahadah An-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah. Pembaca buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP Kelas 10) juga bisa mempelajari bab ini.
Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (akhaq kariimah/makarim al-akhlaq). Maka, sudah sepantasnya bagi seorang muslim atau muslimah untuk menghiasi dirinya dengan akhlak terpuji, akhlak yang baik, akhlak mulia.
Diantara akhlak terpuji yang harus dimiliki seorang muslim atau muslimah adalah Mujahadah an-Nafs (مجاهدة النفس), Husnudhan (حسن الظن), dan ukhuwwah (أخوة).
Diantara akhlak terpuji yang harus dimiliki seorang muslim atau muslimah adalah Mujahadah an-Nafs (مجاهدة النفس), Husnudhan (حسن الظن), dan ukhuwwah (أخوة).
1. Mujahadah an-Nafs, Husnudhan, dan ukhuwwah
a. Mujahadah an-Nafs (مجاهدة النفس)
Mujahadah an-Nafs terdiri dari dua kata Mujahadah dan An-nafs. Mujahadah artinya bersungguh-sungguh dan An-nafs artinya diri sendiri. Mujahadah An-nafs berarti bersungguh-sungguh dalam "menjadi" diri sendiri. Dengan ungkapan lain, Mujahadah An-nafs artinya bersungguh-sungguh dalam mengontrol diri sendiri.
Jadi, Mujahadah An-nafs adalah sikap pengendalian diri agar terhindar dari hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Misalnya: mencuri. Perbuatan mencuri tentu akan mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain. Jika tertangkap tentu akan merugikan dirinya, misal dengan dipenjara. Atau kalau sudah mencapai batas pencurian yang mengakibatkan hukum potong tangan, tentu akan merugikan dirinya dengan hilangnya tangan yang dimiliki. Sedang kerugian bagi orang lain, tentu saja orang tersebut akan merasa rugi akibat berkurang atau hilangnya barang yang dimiliki.
b. Husnudhan (حسن الظن)
Husnudhan berasal dari kata husnun (حسن) yang artinya baik dan ad-dhan (الظن) yang memiliki arti prasangka atau dugaan. Jadi husnudhan artinya prasangka baik/dugaan baik. Atau dengan bahasa lain disebut positive thinking.
Husnudhan terbagi tiga:
- Husnudhan kepada Allah
- Husnudhan kepada diri sendiri
- Husnudhan kepada orang lain
Orang muslim yang baik dan benar adalah yang selalu menjaga sikap Husnudhan atau baik sangka.
Lawan dari Husnudhan adalah suudhan (سوء الظن). Suu (سوء) artinya buruk. Jadi suudhan artinya buruk sangka atau negative thinking.
c. Ukhuwwah (أخوة)
Ukhuwwah artinya persaudaraan. Ukhuwwah atau persaudaraan ini terbagi menjadi dua:
- Ukhuwah Insaniyyah:
Yaitu ukhuwah yang dilandasi atau diikat atas dasar kemanusiaan (sesama makhluk Allah Subhanahu wa ta'ala).
- Ukhuwwah Islamiyyah:
Yaitu ukhuwah yang diikat atas dasar agama Islam (sesama muslim). Atau dengan ungkapan lain: persaudaraan yang dilandasi Aqidah Islamiyyah.
2. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Mujahadah an-Nafs, Husnudhan, dan ukhuwwah
a. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Mujahadah an-Nafs
Dalil artinya petunjuk. Dalil ada yang sifatnya naqli dan ada yang aqli. Dalil naqli yaitu dalil yang dinukil atau diambil (bersumber) dari al-Quran dan Hadits. Contohnya: dalil naqli bahwa Allah Maha Esa, dalilnya adalah "Qul huwallahu ahad" (al-Ikhlas: 1).
Sedang dalil aqli adalah dalil atau petunjuk yang berasal dari proses hasil berfikir. Contohnya: adanya bumi, menunjukkan ada yg menciptakan. Adanya bumi menunjukkan akan adanya Sang Pencipta yaitu Allah ta'ala.
- Ayat Al-Quran tentang Mujahadah an-Nafs
QS. Al-Anfal (8) ayat 72
a. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Mujahadah an-Nafs
Dalil artinya petunjuk. Dalil ada yang sifatnya naqli dan ada yang aqli. Dalil naqli yaitu dalil yang dinukil atau diambil (bersumber) dari al-Quran dan Hadits. Contohnya: dalil naqli bahwa Allah Maha Esa, dalilnya adalah "Qul huwallahu ahad" (al-Ikhlas: 1).
Sedang dalil aqli adalah dalil atau petunjuk yang berasal dari proses hasil berfikir. Contohnya: adanya bumi, menunjukkan ada yg menciptakan. Adanya bumi menunjukkan akan adanya Sang Pencipta yaitu Allah ta'ala.
- Ayat Al-Quran tentang Mujahadah an-Nafs
QS. Al-Anfal (8) ayat 72
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Anfal: 72)
Tajwid QS. Al-Anfal ayat 72
- Inna (إِنَّ): ghunnah
Ghunnah artinya berdengung. Apabila ada mim tasydid/syiddah () atau nun tasydid/syiddah (نَّ) dalam ilmu tajwid dinamakan ghunnah.
- Al-ladziina (الَّذِينَ): al-qamariyah atau idhar qamariyah
Bila ada lafal didahului al (alif lam) dan al-nya terbaca jelas maka disebut al-qmariyah atau idhar qamariyah. Contoh lainnya: al-Fatihah, al-Baqarah, Al-Fiil, Al-Ikhlash, dan Al-Falaq
Bila al-nya lebur alias tidak terbaca jelas maka disebut al-syamsiyah atau idgham syamsiyah. Idgham artinya memasukkan. Karena dimasukkan makanya menjadi tidak terbaca. Contoh: an-Nisa°, Asy-Syams, Adh-Dhuhaa, An-Naas.
Idgham Bighunnah:
Idgham artinya memasukkan
Bighunnah artinya dengan dengung
Apabila ada nun sukun/mati atau tanwin bertemu huruf yanmu (ي - ن - م - و) maka dalam istilah tajwid disebut idgham bighunnah
Idgham bilaaghunnah
Bilaaghunnah artinya dengan tanpa dengung
Apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ro (ل - ر) maka dalam istilah tajwid disebut idgham bilaaghunnah
Hukum mim sukun
Hukum mim sukun ada tiga, yaitu:
- mim sukun bertemu mim disebut idgham mimi/mitslain
- Mim sukun ketemu ba disebut ikhfa syafawi
- Mim sukun bertemu selain mim dan ba disebut idhar syafawi
- Hadits tentang Mujahadah an-Nafs
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah." (Muttafaq Alaihi)
b. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Husnudhan
- Ayat Al-Quran tentang Husnudhan
- QS. Al-Hujurat ayat 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".
- Hadits tentang Husnudhan
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
ِإِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ اْلحَدِيْث
“jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (HR. Bukhari-Muslim).
c. Ayat Al-Quran dan Hadits tentang Ukhuwwah
- Ayat Al-Quran tentang Ukhuwwah
QS. Al-Hujurat ayat 10
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."
- Hadits tentang Ukhuwwah
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [HR. Muslim No.4684]
Rangkuman
Contoh Soal Materi Menghiasi Diri Dengan Akhlak Terpuji (Quran Hadits Kelas 10)
Contoh Soal PAIBP Kelas X
Bab VI Meniti Hidup dengan Kemuliaan
[Mujāhadah an-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah]
(PAIBP kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK)
1. Jelaskan pengertian pengendalian diri dan sebutkan contohnya!
Jawaban:
Pengendalian diri atau kontrol diri (Mujāhadah an-Nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti mengendalikan diri dari sifat serakah atau tamak.
2. Jelaskan pengertian husnudhan dan apa hubungannya dengan suudhan!? Sebutakan pembagian husnudhan!
Jawaban:
Prasangka baik atau ĥusnużżan berasal dari kata Arab, yaitu ĥusnu yang artinya baik, dan żan yang artinya prasangka. Jadi, prasangka baik atau positive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan istilah ĥusnużżan.
Istilah ĥusnużżan adalah sikap orang yang selalu berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain.
Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka (su’użżan), yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang benar.
Dalam ilmu akhlak, ĥusnużżan dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu ĥusnużżan kepada Allah Swt. ĥusnużżan kepada diri sendiri, dan ĥusnużżan kepada orang lain.
Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka (su’użżan), yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang benar.
Dalam ilmu akhlak, ĥusnużżan dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu ĥusnużżan kepada Allah Swt. ĥusnużżan kepada diri sendiri, dan ĥusnużżan kepada orang lain.
3. Jelaskan maksud persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam!
Jawaban:
Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah (sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah Swt.). Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anșar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka.
4. Sebutkan contoh perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia!
Jawaban:
- Bersabar dengan tidak membalas terhadap ejekan atau cemoohan teman yang tidak suka terhadap kamu
- Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang berbuat “aniaya” kepada kita.
- Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang berbuat “aniaya” kepada kita.
- Ikhlas terhadap segala bentuk cobaan dan musibah yang menimpa, dengan terus berupaya memperbaiki diri dan lingkungan.
- Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak membalas kedengkian mereka kepada kita
- Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita, seta tidak merusak nikmat tersebut. Seperti menjaga lingkungan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya.
- Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita, seta tidak merusak nikmat tersebut. Seperti menjaga lingkungan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya.
5. Sebutkan contoh perilaku yang mencerminkan sikap ĥusnużżan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia!
Jawaban:
- Memberikan apresiasi atas prestasi yang
dicapai oleh teman atau orang lain dalam bentuk ucapan atau pemberian hadiah.
- Menerima dan menghargai pendapat teman/orang lain meskipun pendapat tersebut berlawanan dengan keinginan kita.
- Memberi sumbangan sesuai kemampuan kepada peminta-minta yang datang ke rumah kita
- Memberi sumbangan sesuai kemampuan kepada peminta-minta yang datang ke rumah kita
- Turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial baik di lingkungan rumah, sekolah, ataupun masyarakat
- Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
- Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
kepada kita dengan penuh tanggung jawab.
6. Sebutkan contoh perilaku yang mencerminkan sikap persaudaraan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia!
Jawaban:
- Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau terkena musibah
- Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu
- Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama yang dianutnya
- Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan orang lain.
- Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu
- Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama yang dianutnya
- Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan orang lain.
- Menghargai perbedaan suku, bangsa, agama, dan budaya teman/orang lain.
7. Jelaskan secara singkat isi kandungan Q.S. al-Ḥujurāt/49:10!
Jawaban:
Dalam Q.S. al-Ḥujurāt/49:10 kita diperintahkan oleh Allah Swt. agar senantiasa menjaga dan menciptakan perdamaian, memberikan nasihat kebaikan, dan mendamaikan perselisihan saudara dengan saudara yang lain.
Jawaban:
Dalam Q.S. al-Ḥujurāt/49:10 kita diperintahkan oleh Allah Swt. agar senantiasa menjaga dan menciptakan perdamaian, memberikan nasihat kebaikan, dan mendamaikan perselisihan saudara dengan saudara yang lain.
8. Jelaskan secara singkat isi kandungan Q.S. al-Ḥujurāt/49:12!
Jawaban:
Dalam Q.S. al-Ḥujurāt/49:12 dijelaskan perintah agar kita berprasangka baik (ĥusnużżan) kepada setiap orang, kita pun diperintahkan menghindari dan menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada sesama saudara kita, karena berburuk sangka akan merusak keimanan dan merusak persaudaraan.
Jika Anda ingin berlatih mengerjakan soal-soal tajwid pada Bab ini dan langsung tahu skor nilainya, bisa Anda coba latihan soal tajwid online berikut ini:
Latihan Soal Tajwid Online PAIBP Kelas X Bab Mujahadah An-Nafs, Husnudhan, dan Ukhuwwah (PAIBP/ Al-Quran Hadits Kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK)
Tags:
PAIBP Kelas 10